Selasa, 10 Desember 2013

MANFAAT KEPEMIMPINAN DALAM PERUSAHAAN

Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi


Setiap manusia mempunyai tujuan yang berbeda dalam hidupnya, karena pengaruh
pengetahuan dan pengalamannya yang berbeda. Namun setiap manusia akan sama dalam
satu hal yaitu ingin mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk
mencapai tujuan itu manusia harus melakukan aktivitas-aktivitas tertentu.
Oleh karena manusia secara kodrat terbatas kemampuannya maka untuk mencapai
tujuannya, manusia memerlukan bantuan dari manusia lainnya. Untuk itu manusia harus
bekerja dalam mencapai tujuannya atau berorganisasi.
Dalam organisasi diperlukan manajemen yaitu sushi untuk mengatur, mengkoordinasikan
semua tugas yang dilakukan oleh orang-orang dan mengarahkannya kepada tujuan yang
hendak dicapai. Supaya unsur-unsur manajemen tertuju serta terarah kepada tujuan yang
diinginkan, maka manajemen harus ada yang mengatur yaitu seorang pemimpin dengan
wewenang kepemimpinannya melalui intruksi dan persuasi.
KEPEMIMPINAN
1.Definisi kepemimpinan : Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan dalam mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan-tujuan.
2.Tujuan Kepemimpinan
Tujuan kepemimpinan dalam suatu organisasi adalah menciptakan organisasi (tata kerja
bidang) yang dinamis, terkendali guna mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.
3. Fungsi Kepemimpinan
Kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan hal yang paling vital, oleh sebab itu seorang
pimpinan harus mengetahui fungsi kepemimpinan. Adapun fungsi kepemimpinan yaitu:
a. mengkoordinasikan para anggotanya.
b. membuat keputusan dan membuat kebijakan.
c. mengadakan hubungan kerja/komunikasi dengan baik dan benar ke dalam maupun ke luar.
d. penghubung antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain.
e. sebagai konseptor, penggerak. pengarah, pengatur dan pengawas.
f. pembinaan kerja.

4. Unsur-unsur kepemimpinan
a. Adanya pemimpin
Unsur pertama dari kepemimpinan adalah adanya pemimpin; yakni seseorang yang
mendorong dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang lain. Sehingga tercipta
hubungan kerja yang serasi dan menguntungkan untuk melakukan berbagai aktivitas tertentu
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
1. Adanya pengikut
Adanya pengikut; yakni seseorang atau sekelompok orang yang mendapat dorongan atau
pengaruh sehingga bersedia dan dapat melakukan berbagai aktivitas tertentu untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
1. Adanya sifat dan ataupun perilaku tertentu
Adanya sifat ataupun perilaku tertentu yang dimiliki oleh pemimpin yang dapat dimanfaatkan
untuk mendorong dan ataupun mempengaruhi seseorang atau
se kelompok orang.

1. Adanya situasi dan kondisi tertentu
Adanya situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan terlaksananya kepemimpinan.
Situasi dan kondisi yang dimaksud dibedakan atas dua macam: pertama
,situasi dan kondisi yang terdapat didalam organisasi;
kedua,situasi dan kondisi yang terdapat di luar organisasi yakni lingkungan secara keseluruhan.
5. Syarat-syarat Kepemimpinan
Konsepsi mengenai kepemimpinan itu harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting, yaitu:
a. Kekuasaan
Kekuasaan adalah kekuataan, otoritas, dan legalitas yang memberikan kewenangan kepada
pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakan bawahan agar berbuat sesuatu.
b. Kewibawaan
Kewibawaan adalah kelebihan, keunggulan/superioritas, keutamaan, sehingga ia mampu
mengatur orang lain; dan orang lain akan patuh pada ke-pemimpin-annya, kemudian bersedia
melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.
c. Kemampuan
Kemampuan adalah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan, keterampilan teknis
maupun sosial, yang dianggap melebihi atau lebih unggul dari kemampuan angota biasa.
6. Gaya Kepemimpinan.
Kepemimpinan dipengaruhi oleh sifat dan prilaku yang dimiliki oleh pemimpin. Karena sifat dan
prilaku seseorang tidak akan persis sama, maka gaya kepemimpinan yang diperlihatkan oleh
seorang pemimpin dapat berbeda antara satu pemimpin yang satu dengan yang lainnya. Dari
berbagai gaya kepimpinan, dapatlah disederhanakan atas empat macam:
1. Gaya Kepemimpinan Diktator
Pada gaya kepemimpinan ini upaya mencapai tujuan dilakukan dengan menimbulkan ketakutan
serta ancaman hukuman, bawahan hanya dianggap sebagai pelaksana dan pekerja saja.
1. Gaya Kepemimpinan Autokratis
Gaya kepemimpinan ini segala keputusan berada di tangan pemimpin. Pendapat atau kritik dari
segala keputusan berada ditangan pemimpin.
1. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Pada gaya ini ditemukan peran serta bawahan dalam pengambilan keputusanyang dilakukan
secara musyawarah. Hubungan dengan bawahan dibangun dan dipelihara dengan baik.
1. Gaya Kepemimpinan Santai
Pada gaya ini hampir tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan kepada bawahan.
Setiap angota organisasi dapat melakukan kegiatan masing-masing sesuai dengan kehendak.
7. Tipe Kepemimpinan
1. Tipe deserter
Sifatnya: bermoral rendah, tidak memiliki rasaketerlibatan, tanpa pengabdian, tanpa
loyalitas,dan ketaatan, sukar diramalkan.
1. Tipe birokrat
Sifatnya:korektif, patuh pada peraturan dan norma-norma, manusia organisasi, tepat, akurat/
cermat, keras, berdisiplan.
1. Tipe missionary
Sifatnya: terbuka penolong, lembut hati, ramah-tamah, alim, religius.
1. Tipe developer
Sifatnya; kreatif, dinamis, inovatif, memberikan/melimpahkan wewenang dengan baik, menaruh
kepercayaan pada bawahan.
1. Tipe otokrat
Sifatnya: keras, diktatoris, mau menang sendiri, keras kepala, sombong, bandel.
1. Benevolent autocrat
Sifatnya: lancar, tertib, ahli dalam mengorganisir, besar rasa keterlibatan diri.
1. Tipe compromiser
Sifatnya: plintat-plintut, selalu mengikuti angin, tanpa pendirian, tidak mempunyasi keputusan,
berpandangan pendek, tak punya kepribadian kuat.
1. Tipe eksekutif
Sifatnya: bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi yang baik, berpandangan jauh, tekun.
MANAJEMEN
1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata “to manage” yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan
melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi
manajemen. Jadi manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang ingin
dicapai. Berikut beberapa pengertian menurut pakar:
a. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya mnusia dan s
umberdayalainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.(Drs. H. Malayu
SP Hasibuan)
b. Manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.Dengan
demikian manager mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian.(
Harold Koontz & Cyril O’Donnel)
2. Tujuan Manajemen
Tujuan manajemen adalah terciptanya pengelolaan semua program-program secara baik dan
teratur berdasarkan urutan-urutan kebutuhan dan waktu pelaksanaan.
3. Fungsi Manajemen
Untuk mengelola semua program-program kegiatan yang kemudian teraplikasi kedalam
planning, organizing, actuating dan controling.
a. Planing
Menetapkan apa yang harus dilaksanakan oleh anggota-anggota untuk menyelesaikan
pekerjaan, dalam fase pertama ini perlu juga ditetapkan oleh manajer bila dan bagaimana
pekerjaan harus diselesaikan.

b. Organizing
Mendistribusikan atau mengalokasikan tugas-tugas kepada para anggota kelompok,
mendelegasikan wewenang dan menetapkan hubungan kerja antar anggota kelompok.
c. Actuating
Setelah kegiatan planning dan organizing manajer perlu dapat menggerakan kelompok secara
efesien dan efektif kearah pencapaian tujuan. Dalam menggerakan kelompok ini manajer
menggunakan pelbagai sarana misalnya komunikasi, kepemimpinan,
perundingan-perundingan, pemberian intruksi dan lain-lain. Kegiatan manajer yang
menyebabkan organisasi bergerak atau berjalan lazim disebut penggerakan (actuating).
d. Controling
Pada organisasi bergerak atau berjalan manajer harus selalu mengadakan pengawasan atau
pengendalian agar gerakan atau jalannya organisasi benar-benar sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan baik mengenai arahnya atau caranya. Dengan rangkaian kegiatan di atas,
seorang manajer diharapkan dapat membawa organisasi yang dipimpinnya kearah pencapain
tujuan.
4. Unsur-unsur Manajemen

a. Input
Yang dimaksud dengan input/masukan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat
melaksanakan pekerjaan manajemen.
b. Proses
Yang dimaksud dengam proses dalam manajemen adalah langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan..
c. Output
Yang dimaksud dengan keluaran adalah hasil dari suatu pekerjaan manajemen.
d. Target
Yang dimaksud dengan sasaran/target adalah kepada siapa keluaran yang dihasilkan
ditujukan.
e. dampak
Yang dimaksud dengan dampak adalah akibat yang ditimbulkan oleh keluaran.

5. Asas-Asas Manajemen
Asas merupakan suatu pernyatan fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan
pedoman pemikiran dan tindakan. Asas-asas muncul dari hasil penelitian dan pengalaman.
Asas ini sifatnya permanen umum dan setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang
mencerminkan intisari kebenaran-kebenaran dasar dalam ilmu tersebut
6. Sistem-Sistem Manajemen
a. Manajemen Bapak ( paternalistic management)
Diartikan bahwa setiap usaha dan aktivitas organisasi para pengikut / bawahan selalu
mengikuti jejak bapak. Apa yang dikatakan atau diperintahkan bapak itulah yang benar. Dalam
hal ini tidak ada alternative lain kecuali mengikuti bapak.
b. Manajemen Tertutup (Closed Management)
Manajer tidak memberitahukan/menginformasikan keadaan perusahaan pada para
bawahannya walaupun dalam batas-batas tertentu saja. Keputusan-keputusan diambilnya
tanpa melibatkan partisipasi para bawahannya dalam proses pengambilan keputusan tersebut.
c. Manajemen Terbuka (Opened Managenet)
Diterapkan dengan cara sebagai berikut :

- Manajer (atasan) banyak menginformasikan keadaan (rahasia) organisasi kepada
anggotanya,Sehingga anggota nya dalam batasa-batasan tertentu mengetahui keadaan
organisasi.
- Seorang manajer sebelum mengambil keputusan, terlebih dahulu memberi kesempatan
kepada para anggotanya untuk mengemukakan saran-saran dan pendapat-pendapatnya.
Tegasnya, manajer mengajak para anggotanya untuk berpartisipasi dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi. Keputusan terakhir berada ditangan manajer.
d. Manajemen Demokrasi
Pelaksanaan manjemen demokrasi hampir sama dengan manajemen terbuka, khususnya
dalam proses pengambilan keputusan, dimana para anggota diajak dan ikut sertakan
berpartisipasi memberikn saran-saran,pemikiran-pemikiran dan cara-cara pemecahan terhadap
masalah-maslah yang dihadapi.
Manajer/pemimpin selalu terbuka untuk dikritik, menerima saran dan pendapat dari para
anggotanya, selalu bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi.
ORGANISASI
1. Pengertian Organisasi
Organisasi dapat diartikan sebagai “ Kerja sama orang-orang atau sekelompok orang dengan
menggunakan dana, alat-alat dan teknologi, serta mau terikat dengan peraturan-peraturan dan

lingkungan tertentu supaya dapat mengarah pada pencapaian tujuan yang diinginkan”.
1. Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi secara universal adalah tercapainya semua program-program kerja yang
telah ditetapkan bersama.
1. Fungsi Organisasi
Fungsi organisasi adalah sebagai wadah atau media untuk menyusun program kerja,
menyusun taktik, sebagai perkaderan, sebagai sosial-kemasyarakatan, sebagai pembinaan,
penggalangan masa.
1. Bentuk-Bentuk Organisasi
a. Organisasi Lini
Bentuk organisasi ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang tegas antara
pimpinan dan pelaksanaan. Peran pemimpin sangat dominan, dimana semua kekuasaan di
tangan pemimpin.

b. Organisasi Staf
Dalam organisasi ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf pelaksanaan.
Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan, namun staf berperan sebagai
pembantu pimpinan.
c. Organisasi Lini dan Staf
Organisasi ini merupakan gabungan kedua jenis organisasi yaitu lini dan staf. Dalam organisasi
ini staf bukan sekadar pelaksana tugas tetapi juga diberikan wewenang untuk memberikan
masukan demi tercapainya tujuan secara baik. Demikian juga pimpinan tidak sekedar memberi
perintah atau nasihat, tetapi juga bertanggung jawab atas perintah atau nasihat tersebut.
1. Struktur Organisasi
a. Struktur Sederhana
Bentuk ini dipakai untuk organisasi-organisasi yang baru berdiri, organisasi-organisasi tersebut
dikelola oleh ketua, sekretaris, dan bendahara.
b. Membagi Struktur Fungsional

Bentuk ini membagi tanggung jawab atas dasar bidang-bidang kebutuhan, stuktur fungsional
memungkinkan organisasi mendapatkan keuntungan dari keahlian masing-masing bidang yang
tercipta dari profesionalisme diantara ketua bidang
c. Struktur Desentralisasi
Pada saat organisasi berkembang, baik anggota ataupun lembaga-lembaga yang ada
bertambah, maka organisasi dapat berkembang sesuai dengan lembaga yang dikelolanya,
tetapi masih dalam satu wadah.
d. Struktur Matrik
Bentuk ini adalah bentuk yang paling rumit dan yang paling kompleks disbanding dengan
bentuk lainnya. Kerumitan dari struktur matrik tersebut berasal dari ketergantungan secara
vertical dan horizontal aliran dari wewenang dan komunikasi
PENUTUP
Seorang pemimpin merupakan elemen yang sangat vital dalam menentukan maju mundurnya
sebuah organisasi, sebab sebesar apapun sebuah organisasi kalau tidak dipimpin oleh seorang
pemimpin yang mempunyai otoritas, legalitas dan kredibilitas yang bagus akan mengalami
perkembangan yang mandul (statis).

Adapun hal lainnya yang sangat mendukung perkembangan sebuah organisasi adalah
manajemen, yakni bagaimana seorang pemimpin dapat memahami dan mempengaruhi
anggotanya untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan dan semua unsur-unsur dalam
sebuah organisasi
Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa kepemimpinan merupakan inti dari
manajemen. Melalui manajemen semua kegiatan dikoordinir dan diarahkan menuju kepada
tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi. Oleh karena itu, manajemen ada pada setiap
tingkat organisasi

5 Manfaat Pemimpin

Menjadi seorang pemimpin dapat menantang dan pada saat yang sama sangat bermanfaat. Ketika Anda berada dalam peran kepemimpinan orang akan melihat Anda untuk memberikan inspirasi motivasi arah dorongan untuk hanya beberapa nama.
Mereka yang berhasil sebagai pemimpin sangat antusias dan optimis. Mereka tahu bahwa mereka mungkin tidak memiliki semua orang di papan dengan semua ide-ide mereka bahwa mereka mungkin tidak memiliki semua keterampilan atau pengetahuan yang mereka butuhkan. Namun mereka sangat positif dan tahu bahwa ada solusi untuk kendala yang muncul. Tantangan bagi pemimpin antusias adalah mencari solusi untuk kendala yang mereka hadapi.
Ada sejumlah manfaat nyata menjadi pemimpin antusias. Ini termasuk
Manfaat Lainnya mengikuti
Bayangkan bahwa Anda memiliki dua pemimpin. Pemimpin pertama adalah seseorang yang optimis positif dan terfokus pada pencapaian. Pemimpin kedua adalah seseorang yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka fokus pada masalah dan keadaan. Yang pemimpin yang akan Anda ingin mengikuti paling
Manfaat Orang memberikan
lebih
Pikirkan tentang orang-orang bahwa Anda telah bekerja dengan. Kemungkinan ada orang-orang yang benar-benar menginspirasi Anda. Keinginan mereka untuk memberikan hasil yang bagus memotivasi Anda untuk memberikan lebih dari yang Anda pikir itu mungkin. Anda pergi langkah ekstra untuk memberikan.
Manfaat Anda menjadi teladan
Orang-orang tertarik pada orang-orang yang berprestasi tinggi dan otentik. Dalam banyak Anda menjadi panutan. Mereka adalah seseorang yang bercita-cita lain yang akan suka dan mencapai hasil yang Anda capai. Anda menunjukkan kepada mereka dengan cara Anda berperilaku dan sikap Anda bagaimana untuk mendapatkan hasil.
Manfaat Anda membangun reputasi
Jika Anda seorang pemimpin yang antusias menemukan cara untuk mengatasi hambatan dan memberikan hasil Anda akan membangun reputasi sebagai seseorang yang memberikan. Ketika Anda mendapatkan reputasi sebagai seseorang yang memberikan Anda akan mendapatkan kesempatan untuk menghadapi tantangan dan peluang baru.
Manfaat Anda mencapai sukses pribadi
Jika Anda memulai untuk dilihat sebagai orang yang antusias dan memiliki reputasi untuk mendapatkan hasil kesuksesan pribadi dan penghargaan akan mengikuti. Setiap kesuksesan pribadi akan mendorong dan memotivasi Anda bahkan lebih dan dalam banyak hal menciptakan efek riak.

Bottom Line – Menjadi pemimpin antusias memiliki banyak manfaat. Manfaat apa yang Anda kehilangan

Definisi Kepemimpinan

Berikut ini beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai definisi kepemimpinan :

1. George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.

3. Rauch & Behling (1984)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.

4. Katz & Kahn (1978)
Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.

5. Hemhill & Coon (1995)
Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).

6. William G.Scott (1962)
Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

7. Stephen J.Carrol & Henry L.Tosj (1977)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang-orang lain untuk melakukan apa yang kamu inginkan dari mereka untuk mengerjakannya.

8. Dr. Thomas Gordon “ Group Centered Leadership”. A way of releasing creative power of groups.
Kepemimpinan dapat dikonsepsualisasikan sebagai suatu interaksi antara seseorang dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggota kelompok setiap peserta didalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-cara tertentu peranan itu harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain. Dasar pemilihan merupakan soal pengaruh, pemimpin mempengaruhi dan orang lain dipengaruhi.

9. Tannenbaum, Weschler,& Massarik (1961)
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.

10. P. Pigors (1935)
Kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong melalui keberhasilan interaksi dari perbedaan perbedaan individu, mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama.

11. Kartini Kartono (1994 : 48)
Kepemimpinan itu sifatnya spesifik, khas, diperlukan bagi satu situasi khusus. Sebab dalam suatu kelompok yang melakukan aktivitas¬aktivitas tertentu, dan mempunyai suatu tujuan serta peralatan¬peralatan yang khusus. Pemimpin kelompok dengan ciri-ciri karakteristik itu merupakan fungsi dari situasi khusus.

12. G. U. Cleeton dan C.W Mason (1934)
Kepemimpinan menunjukan kemampuan mempengaruhi orang-orang dan mencapai hasil melalui himbauan emosional dan ini lebih baik dibandingkan dengan penggunaan kekuasaan.

13. Locke & Associates (1997)
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses membujuk (inducing) orang-orang lain untuk mengambil langkah menuju sasaran bersama .

14. John W. Gardner (1990) 
Kepimpinan sebagai proses Pemujukan di mana individu-individu meransang kumpulannya meneruskan objektif yang ditetapkan oleh pemimpin dan dikongsi bersama oleh pemimpin dan pengikutnya.

15. Theo Haiman & William G.Scott (1974)
Kepemimpinan adalah proses orang-orang diarahkan ,dipimpin, dan dipengaruhi dalam pemilihan dan pencapaian tujuan.

16. Duben (1954)
Kepemimpinan adalah aktifitas para pemegang kekuasaan dan membuat keputusan.

17. F.A.Nigro(1965)
Inti kepemimpinan adalah mempengaruhi kegiatan orang-orang lain.

18. Reed (1976)
Kepimpinan adalah cara mempengaruhi tingkah laku manusia supaya perjuangan itu dapat dilaksanakan mengikut kehendak pemimpin.

19. G.L.Feman & E.K.aylor (1950)
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan kegiatan kelompok mencapai tujuan organisasi dengan efektifitas maksimum dan kerjasama dari tiap-tiap individu.

20. James M. Black (1961)
Kepemimpinan adalah kemampuan yang sanggup meyakinkan orang lain supaya bekerjasama dibawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan tertentu.

21. Harold Koontz (1989) 
Pengaruh, seni,atau proses mempengaruhi orang-orang sehingga mereka akan berusaha mencapai tujuan kelompok dengan kemauan dan antusiasme.

22. R.K. Merton “ The Social Nature of Leadership”, American Journal of Nuns, 1969.
Kepemimpinan sebagai suatu hubungan antar pribadi dalam mana pihak lain mengadakan penyesuaian karena mereka berkeinginan untuk itu, bukannya karena mereka harus berbuat demikian.

23. P. Pigors “Ledearship and Domination”
Kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong yang mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama, melalui interaksi yang berhasil dari perbedaan-perbedaan individual.

24. Keth Davis “Human Relations at Work”
Kepemimpinan sebagai faktor manusiawi yang mengikat suatu kelompok menjadi satu dengan memotivasinya kearah tujuan-tujuan.

25. Ordway Tead “ The Technigue of Creative Leadershif in Human Nature and Management”.
Kepemimpinan sebagai kombinasi perangai-perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong orang-orang lain untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu.

26. E.S. Bogardus “Leader and Leadership”.
Kepemimpinan sebagai kepribadian yang beraksi dalam kondisi-kondisi kelompok.
Tidak saja kepemimpinan itu suatu kepribadian dan suatu gejala kelompok; ia juga merupakan suatu proses sosial yang melibatkan sejumlah orang dalam kontak mental dalam mana seseorang mendominasi orang-orang lain.

27. F.I. Munson “ The Management of Man”.
Kepemimpinan sebagai kemampuan/kesanggupan untuk menangani atau menggarap orang-orang sedemikian rupa untuk mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan sekecilnya mungkin pergesekan dan sebesar-besarnya (sebesar mungkin) kerja sama.

28. C.M. Bundel “Is Leadership losing its importance ?”
Kepemimpinan seorang seni mendorong/mempengaruhi orang-orang lain untuk mengerjakan apa yang dikehendaki seseorang pemimpin untuk dikerjakannya.

29. W.G. Bennis “Leadership Theory and Administration Behavior”
Kepemimpinan sebagai proses dengan mana pemimpin mendorong, mempengaruhi bawahan untuk berprilaku seperti yang dikehendaki.

30. J.B. NASH “Leadership”
Kepemimpinan mencakup kegiatan mempengaruhi perubahan dalam perbuatan orang-orang.

31. Ordway Tead “ The Art of Leadership”
Kepemimpinan sebagai kegiatan mempengaruhi orang-orang untuk bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan yang dikehendaki.

32. H.H. Jennings “Leadership – a dynamic redefinition”, Journal Education School, 1944.
Kepemimpinan muncul sebagai suatu hasil interaksi yang melibatkan prilaku yang memuat seseorang terangkat keperanan sebagai pemimpin oleh individu-individu lain.

33. J.K. HemphillDalam “ The Leader and his Group”.
Kepemimpinan adalah perilaku seorang individu sementara ia terlibat dalam pengerahan kegiatan-kegiatan kelompok.

Dalam “ A Propossed Theory of leadership in small groups; Technical report”.
Memimpin berarti terlibat dalam suatu tindakan memulai pembentukan struktur dalam interaksi sebagai bagian dari proses pemecahan masalah-masalah bersama.

34. R. C. Davis “ The Fundamentals of Top Management”
Kepemimpinan sebagai kekuatan dinamika yang pokok yang mendorong memotivasi, dan mengkoordinasikan organisasi dalam pencapaian tujuan-tujuannya.

35. C. Schenk “Leadership” : Infantry Journal. 1928.
Kepemimpinan adalah manajemen mengenal manusia dengan jalan persuasi dan inspirasi dan bukannya dengan pengarahan atau semacamnya, atau ancaman, paksaan yang terselubung.

36. C.V. Cleeton & C.W. Mason “Executive Ability its Discovery and Development"
Kepemimpinan menunjukkan kemampuan mempengaruhi orang-orang dalam mencapai hasil-hasil melalui himbauan emosional dan bukannya melalui penggunaan kekerasan/wewenang.

37. N. Copeland “Psychology and the Soldier”
Kepemimpinan adalah seni perlakuan terhadap manusia. Ini adalah seni mempengaruhi sejumlah orang dengan persuasi atau dengan teladan untuk mengikuti serangkaian tindakan.

38. H. Kootz & O’ Donnel “ Principles of Management”
Kepemimpinan adalah kegiatan mempersuasi orang-orang untuk bekerjasama dalam pencapaian suatu tujuan bersama.

39. C. K. Warriner “ Leadership in the small Group”, American Journal Soc, 1955
Kepemimpinan sebagai suatu bentuk hubungan diantara orang-orang, dimana mengharuskan seseorang atau lebih bertindak sesuai dengan permintaan pihak lain.

40. H. Gerth & C.W. Mills “Character and Social Structure”
Kepemimpinan dalam arti luas adalah suatu hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin dalam mana pemimpin lebih banyak mempengaruhi dari pada dipengaruhi; disebabkan karena pemimpin menghendaki yang dipimpin berbuat seperti dia dan tidak berbuat lain yang dimaui sendiri.

41. R. M. Bellows “Creative Leadership”
Kepemimpinan sebagai proses pengaturan suatu situasi sedemikian rupa, sehingga anggota-anggota kelompok termasuk si pemimpin, dapat mencapai tujuan bersama dengan hasil maksimum dan dengan waktu dan kerja minimum.

42. Ralp M. Stogdill (1950)
Is the process of influencing group activities toward goal setting and goal achievement (proses mempengaruhi kegiatan kelompok, menuju kearah penentuan tujuan dan mencapai tujuan).

Dalam “Individual Behavior and Group Achievement”
Kepemimpinan adalah permulaan pembentukan struktur dan memeliharanya dalam harapan dan interaksi.

Dalam “A Handbook of Leadership” yang dikutip oleh Prof. Drs. S. Pamuji, MPA,
a. Leadership As A Focus Of Group Process
(Kepemimpinan sebagai titik pusat proses kelompok)
b. Leadership As Personality And Its Effects
(Kepemimpinan sebagai kepribadian seseorang yang memiliki sejumlah perangai (Traits) dan watak (Character) yang memadai dari suatu kepribadian)
c. Leadership As The Art Of Inducing Comliance
(Kepemimpinan sebagai seni untuk menciptakan kesesuaian paham, kesepakatan)
d. Leadership As The Exercise Of Its Influence
(Kepemimpinan sebagai pelaksanaan pengaruh)
e. Leadership As Act Or Behavior
(Kepemimpinan sebagai tindakan atau prilaku)
f. Leadership As A From Of Persuasion
(Kepemimpinan adalah bentuk persuasi)
g. Leadership As A Power Relation
(Kepemimpinan sebagai suatu hubungan kekuasaan/kekuatan)
h. Leadership Is An Instrumental Of Goal Achievement
(Kepemimpinan adalah sarana pencapaian tujuan)
i. Leadership As An Effect Of Interaction
(Kepemimpinan adalah suatu hasil dari interaksi)
j. Leadership As A Deferentiated Role
(Kepemimpinan adalah peranan yang dipilahkan)
k. Leadership As The Initiation Of Structur
(Kepemimpinan sebagai awal dari pada struktur


diambil dari http://kepemimpinan-fisipuh.blogspot.com/2009/03/definisi-kepemimpinan.html

Selasa, 27 September 2011

Contoh Jiwa Kepemimpinan

12
Nov

Membangun Jiwa Kepemimpinan

Published By:   Related entries: Business   Tags: , ,
Kalian adalah pemimpin, maka kalian akan dimintai pertanggunganjawaban. Penguasa adalah pemimpin, maka akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, maka akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin (rumah tangga suaminya), maka akan dimintai pertanggungjawabannya. Pelayan adalah pemimpin (atas harta tuannya), maka akan dimintai pertanggungjawaban atas pengelolaannya. Oleh karena kalian adalah pemimpin, maka kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.” (HR Bukhari-Muslim)
Secara sederhana pemimpin sejati adalah mereka-mereka yang memiliki kemampuan menjelajahi hati pengikutnya. Hal itu ditandai dari kepemimpinannya yang apabila makin menempati posisi-posisi linggi, maka semakin tinggi pula kearifannya. Pemimpin semacam ini akan mampu membangkitkan kesadaran orang-orang yang dipimpinnya. Sehingga dengan kepemimpinannya akan membuat mau orang-orang yang dipimpinnya.
Adapun untuk memahami ini perlu diyakini bahwa bakat kepemimpinan itu sebenarnya tidak dilahirkan. Bakat tersebut muncul melalui keterampilan yang terus diasah dan ditumbuhkembangkan. Memang ada pemimpin yang hanya fasih berbicara. Namun sebelumnya, kalau ia tidak memiliki ilmu, ia tidak sering berlatih, maka bisa jadi kata-katanya terpeleset pada kesalahan. Begitu juga kalau ada seorang pemimpin yang berani. Kalau tidak sering-sering dilatih, maka keberaniannya suatu saat akan banyak berbuah kezaliman.
Seseorang bila disebut sebagai pemimpin cirinya dapat pula kita saksikan dari kematangan pribadi dan karyanya. Ia memiliki visi yang sangat jauh ke depan. Ia mampu menggali dan mensinergikan potensi. la iuga mampu memotivasi, bail lewat leteladanan maupun kata-katanya yang arif. Dan ini semua didapatkan melalui latihan-latihan yang memakan waktu cukup lama.
Di sini timbul pertanyaan, apa yang membedakan seorang pemimpin dengan manajer? Jawabannya adalah, pemimpin atau leader adalan orang yang bisa membangun semangat serta menumbuhkan ide dan gagasan bagi orang-orang yang dipimpinnya. Jadi, selain bekerja, pemimpin itu memiliki kemampuan menjadikan orang-orangnya kaya akan ide-ide segar.
Seorang pemimpin mampu menyuruh karyawannya dengan menerapkan ide-ide orisinal yang ia telurkan, sehingga si karyawan yang disuruhnya tidak merasa disuruh. Sebaliknya, seorang manajer hanya berkemampuan mengarankan karyawan untuk bekerja dan menyelesaikan tugasnya dengan lebin baik.
Oleh sebab itu, untuk tampil menjadi seorang pemimpin, kita perlu mempunyai kesempatan menafakuri lingkungan sekitar. Pertama-tama, perlu membaca potensi diri. Setelah potensi diri dapat terbaca, baru meluaskan pengaruh dengan melihat potensi diluar diri.
Potensi-potensi ini, kalau tidak terbaca, suatu saat kelak ia akan tetap terpendam dan makin tak tergali. Padahal setiap orang di sekitar kita mempunyai pengalaman, mempunyai masa lalu. Mereka-mereka yang mempunyai pengalaman gagal di masa lalu sesungguhnya merupakan aset yang berharga. Karena, dengan bercermin dari kegagalan masa lampau, mereka akan lebih berhati-hati lagi dalam berusaha. Artinya, seorang pemimpin itu pada dasarnya adalah orang yang selalu belajar dan terus mengembangkan kemampuannya, sehingga ia menjadi contoh teladan bagi yang dipimpinnya.
Dalam hal ini, seandainya kita yang menjadi pemimpin, maka logikanya kita adalah contoh keteladanan. Orang-orang yang dipimpin akan mengikuti teladan pemimpinnya. Kalau pemimpinnya baik, rakyatnya selaku pengikut akan baik pula. Sebaliknya, kalau keteladanan pemimpinnya buruk, imbasnya ialah, rakyatnya pun ikut buruk.
Solusi setelah evaluasi mengenai kondisi kepemimpinan. Pemimpinnya harus ada kesadaran bahwa mereka adalah contoh buat rakyatnya, teladan bagi pengikutnya. Sehingga, kalau sudah merasa diri ini sebagai teladan, jangan pernah sedikit pun menyuruh orang lain sebelum menyuruh dirinya sendiri. Jangan pernah melarang orang sebelum melarang diri sendiri. Di sini berlaku, “Kabura maqtan indallahi an taquulu ma laa taf aluun“. Amat besar kemurkaan Allah buat orang yang berkata tetapi tidak mengerjakan apa yang ia katakan. Jadi seimbangkan antara kata-kata dan perbuatan.
Jika saat ini kita disanjung banyak orang, dipuji banyak khalayak, pada dasarnya itu bukan karena kecerdasan kita, juga bukan karena gelar kita. Demi Allah! itu terjadi karena Allah sendiri yang menutupi aib kita, kekurangan kita. Kalau kemudian itu dibeberkan oleh-Nya, apa jadinya diri kita ini. Mudah-mudahan solusi pertama ini menjadi kesadaran global.
Yang kedua. Sudah saatnya, program “bening hati” ini disosialisasikan pada semua pihak. Tentunya dikerjakan secara sistematis berkesinambungan. Agar semua pihak punya pemahaman bahwa kebahagiaan hidup, kesuksesan hidup itu sebenarnya didirikan diatas fondasi kemuliaan akhlak. Sebab, kemuliaan itu bukan dilihat dari kehormatan orangnya, bukan dari kedudukannya atau hartanya yang banyak, tetapi dari kualitas akhlak orangnya. Nah, kalau program ini telah membudaya, bisa membuat semua orang lebih berpikir ke arah hakikat hidup yang sebenarnya, yang pada intinya berangkat dari kebeningan hati.
Jika yang pertama adalah contoh keteladanan dan yang kedua adalah pembinaan yang sistematis dan berkesinambungan. Maka yang ketiganya, semua itu harus dipelihara dengan sistem yang kondusif. Di mana sistem ini dibangun oleh orang-orang yang telah memperhatikan hatinya. Hasilnya akan terlihat dari produk yang mereka hasilkan. Misalnya, perundangan-undangan atau peraturan yang mereka keluarkan justru membuat keadilan makin tegak. Orang enggan untuk berbuat buruk karena adilnya peraturan yang dibuat oleh orang-orang yang memiliki keteladanan perilaku yang tinggi yaitu kemuliaan akhlak. Disini keadilan tegak tanpa kebencian.
Yang Terakhir, yang patut benar-benar kita perhatikan sesudah ketiganya terpenuhi adalah membangun dengan “kekuatan ruhiyah.” Sebab dengan kekuatan ini kita punya sandaran yang teguh, kokoh dan Maha Kuat, Yaitu Allah SWT. Kita ini, Laa hawla wa laa quwwata ilia billah. Kekuatan untuk membangun ada pada kekuatan yang dititipkan Allah pada kita. Untuk itu, setiap ada Kesulitan sekecil apa pun, atau sebesar apapun, akan ringan kalau dikembalikan pada-Nya.
Dengan begitu, mudah-mudahan kita akan dibimbing-Nya untuk tahu bagaimana mendaya-gunakan amanah yang ada. Semoga kita dapat membangun kebersamaan yang menumbuhkan “kekuatan ruhiyah” tersebut. Wallahua’lam.

di unduh dari : http://kipsaint.com/isi/membangun-jiwa-kepemimpinan.html